Pages

Senin, 17 Oktober 2011

PENANGANAN LUKA BAKAR YANG BENAR


Mungkin yg ada di benak anda, luka bakar itu adalah luka yg timbul akibat kobaran api. Itu tidak sepenuhnya salah. Namun, saya akan memberikan definisi yg lebih lengkap. Luka bakar adalah kerusakan kulit ( dan jaringan di bawahnya) karena perubahan suhu yg berat dalam jaringan akibat panas api, cairan panas, uap panas, benda panas, bahan kimia, aliran listrik, dll. Jadi luka bakar bukan hanya disebabkan oleh kobaran api.

Luka bakar sangat berbahaya. Jika salah dan terlambat dalam penanganan, akan berakibat kematian. Dan mitos2 yg beredar di masyarakat turut serta mempersulit proses pengobatan tersebut. Karena itu perlu kita ketahui, apa saja larangan pada penderita luka bakar.

Yang Tidak Boleh Dilakukan :
1. Jangan Melumuri Dengan Kecap, Margarin, Salep, dll.

Mungkin ini terdengar konyol. Tapi inilah kenyataannya. Pasien dengan luka bakar, ketika tiba di rumah sakit seringkali sudah dalam keadaan dilumuri kecap atau mentega, atau bahkan minyak tanah.
Seperti sate saja, tubuh terpanggang malah diberi kecap, mentega, dll. Jadi tercium bau yg sedap. :)) hehehe..

Kecap, salep, obat gosok, dll justru akan sangat mengganggu proses pengobatan. Kulit yg terbakar pasti akan dibersihkan oleh dokter. Dan karena kecap dkk menempel sangat kuat pada kulit, sehingga sangat sulit membersihkan jaringan yg rusak.

KESALAHAN MENOLONG ORANG YANG PINGSAN


Bila menolong orang yang tiba-tiba jatuh pingsan, seringkali terjadi salah penanganan. Korban sering didudukkan bahkan diberi minum dalam posisi berbaring. Cara tersebut sangat salah dan justru membahayakan penderita. Selain menghambat pasokan darah ke otak juga akan membahayakan jalan napas penderita.

Pingsan adalah sebuah kondisi seseorang tiba-tiba kehilangan kesadarannya. Hal tersebut terjadi karena beberapa penyebab, antara lain karena menurunnya tekanan darah, epilepsi, gangguan jantung, dan -sangat jarang terjadi- terhentinya pasokan oksigen ke otak, yang
dikenal dengan serangan ischaemic (kekurangan darah pada jaringan) sementara.

Pingsan bisa terjadi karena banyak sebab. Perbedaan pada setiap penyebab pingsan tersebut menjadi sangat penting untuk menentukan
langkah perlakuan yang cepat dan tepat. Secara sederhana, pingsan menggambarkan keadaan seseorang yang kehilangan kesadaran dengan tiba-tiba, berhubungan dengan gangguan sementara pasokan darah ke otak.


Pingsan biasanya terjadi begitu cepat, hanya dalam beberapa detik saja. Biasanya, penderita merasakan tanda-tanda seperti pandangan
yang semakin kabur, pusing seperti merasakan gempa bumi, meriang, dan berkeringat kendati di ruangan ber-AC. Penderita umumnya merasakan bahwa dirinya akan pingsan. Sementara orang lain biasanya menandai orang yang akan pingsan dengan tubuh terhuyung-huyung dan limbung, serta terasa akan ambruk.

Bila anda merasakan kondisi seperti ini, jangan membiarkan diri untuk tetap tegak atau duduk. Segera saja berbaring di atas tanah. Penyelamatan dengan cara menahan orang pingsan tetap tegak justru bisa berakibat lebih fatal bagi penderita karena bisa menghambat
pemulihan pasokan darah ke otak. Kemungkinan buruknya adalah terjadi kejang otot dan serangan jantung. Kemungkinan lain, penderita semakin pucat dan semakin kehilangan keseimbangan, dan semakin mempercepat pingsannya. Pada keadaan tertentu, penderita akan mengeluarkan keringat dingin dan muntah-muntah.

Cara terbaik untuk menangani orang yang akan atau telah pingsan adalah membiarkan kepalanya sedekat mungkin ke tanah. Maksudnya
antara lain untuk mengurangi tarikan gaya gravitasi yang dapat menyulitkan kerja jantung memompa darah ke otak.

Itulah sebabnya, mengapa sebaiknya kita menuntun atau membiarkan penderita yang akan jatuh pingsan berbaring di atas tanah atau lantai. Perlu juga diingat bahwa deskripsi dari saksi mata akan sangatmembantu guna memberikan penjelasan apakah penderita pingsan karena serangan jantung, atau karena kekurangan pasokan darah ke otak.

Pada orang yang tiba-tiba kehilangan kesadaran karena serangan jantung, biasanya tubuh penderita pada awalnya kaku, tubuhnya
tersentak-sentak atau kejang-kejang. Hal lain yang tampak, penderita biasanya secara tak sadar menggigit lidah, atau menjadi tidak
terkendali. Untuk menangani hal seperti itu harus dengan pertolongan tenaga ahli (dokter).

Sedangkan orang yang benar-benar mengalami kondisi pingsan bukan karena serangan jantung biasanya lunglai jatuh ke tanah dan langsung tergeletak dengan 'tenang' selama pingsannya. Begitu pasokan darah ke otak kembali normal, ia serta-merta akan siuman kembali. Minuman hangat dan manis dapat segera memulihkan kesadarannya

Sumber: http://www.wikimu.com

Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar


Tidak seperti luka bakar derajat tiga yang memerlukan penanganan medis khusus, luka bakar kecil yang sering kita alami di rumah ternyata membutuhkan penanganan simpel yang bisa dilakukan siapa saja. Tidak peduli apa yang menyebabkan luka bakar, hal yang paling utama dipikirkan adalah semakin cepat penanganannya maka hasilnya akan semakin baik. Apa yang anda lakukan pada menit menit pertama setelah terbakar akan menentukan hasil dari penyembuhan luka bakar tersebut pada kulit.


Susu merupakan cairan yang paling bagus untuk mengompress luka bakar kecil. Rendam daerah luka dengan susu selama 15 menit atau lebih. Bila anda kesulitan merendam, anda bisa menggunakan handuk yang telah dibasahi susu untuk menutup daerah yang terbakar. Lemak yang terdapat dalam susu akan menyejukan daerah yang terbakar dan mempercepat penyembuhan.


Setelah 24 jam, basuhlah daerah yang terbakar dengan lembut menggunakan sabun dan air bersih. Usahakan daerah luka tetap kering dan tertutup setelah dibersihkan untuk mencegah infeksi.

Menggunakan terlalu banyak es atau air yang sangat dingin akan memperburuk kondisi luka bakar. Gunakanlah air yang sejuk dan bukan yang dingin. Air sejuk akan mencegah jaringan yang terbakar meluas dan air ini berfungsi pula sebagai pereda rasa nyeri sementara.

Lidah buaya akan mempercepat proses penyembuhan. Dua atau tiga hari setelah terluka, anda dapat membubuhi daerah luka dengan cairan dari daun lidah buaya. Kesejukan dari cairan itu akan membantu meredakan nyeri. Gunakan empat sampai 5 kali sehari tanpa ditutup dengan perban.

Makanlah banyak makanan yang mengandung vitamin C. Vitamin ini akan membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Selain itu, anda juga harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan E. Vitamin E akan mempercepat penyembuhan dan mencegah pembentukan jaringan parut.

Irislah kentang lalu tutup daerah yang terbakar menggunakan irisan tersebut. Zat tepung pada kentang akan menetralisir luka bakar, rasa nyeri dan mencegah pembentukan jaringan parut.

Madu yang digunakan untuk menutup luka akan menyejukan luka, meredakan nyeri dan mempercepat penyembuhan. Madu juga akan mencegah infeksi kuman serta melindungi daerah luka.

Minyak lavender akan meredakan rasa nyeri dan mempercepat penyembuhan serta mencegah jaringan parut. Pertama tama, bersihkan daerah luka dengan air dan sabun. Campur minyak lavender dengan minyak zaitun dengan perbandingan 1 : 3. Selanjutnya tutuplah daerah luka dengan campuran tadi.

Menutup luka bakar dengan menggunakan putih telur akan mencegah luka bakar menjadi kering.

Semua tips diatas hanya berlaku untuk luka bakar derajat ringan dengan daerah yang tidak begitu luas. Bila sebaliknya, anda harus segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Sumber : http://www.blogdokter.net

Selasa, 11 Oktober 2011

PAKAIAN SERAGAM DAN ATRIBUT PMR

1. Pakaian.

  1. Seragam Upacara.

Berwarna putih-putih, tanpa mengenakan tanda pengenal sekolah, dilengkapi atribut PMR.

  1. Pakaian Dinas Harian.

· PMR di Sekolah.

Pakaian seragam sekolah dengan mengenakan lencana atau topi.

· PMR Luar Sekolah

Ø PMR Mula : Putih-Merah Tua.

Ø PMR Madya : Putih-Biru Tua.

Ø PMR Wira : Putih-Abu-abu.

  1. Pakaian Dinas Lapangan.

· Kaos dengan warna bebas dan bergambar logo/badge PMR.

· Celana pendek/panjang dengan warna :

Ø PMR Mula : Merah Tua.

Ø PMR Madya : Biru Tua.

Ø PMR Wira : Abu-abu.

· Topi PMR.

· Dapat dilengkapi dengan rompi biru dongker dan bertanda PMI

2. Atribut.

  1. Lencana.

· Dibuat dari logam dengan warna dasar Hijau (Mula), Biru (Madya), Kuning (Wira).

· Bentuk perisai segitiga di atas bertuliskan PMR, tengah logo/lambang organisasi PMI, dibawah bertuliskan Indonesia.

Dipakai sewaktu-waktu sebagai pengenal PMR pada dada sebelah kiri diatas saku kiri baju seragam PMR.

  1. Badge.

· Dibuat dari kain dengan sablon atau bordir warna dasar Hijau (Mula), Biru (Madya), Kuning (Wira).

· Bentuk perisai segitiga di atas bertuliskan PMR, tengah logo/lambang organisasi PMI, dibawah bertuliskan Indonesia.

Dipakai sebagai tanda pengenal PMR dilengan kiri pada pakaian PMR, dapat juga dikenakan pada jas pada acara-acara tertentu.

  1. Tanda Lokasi.

Dibuat dari kain warna dasar putih disablon atau dibordir dengan tulisan diatas lokasi/cabang.

Dipakai sebagai tanda pengenal wilayah dan sekolah yang bersangkutan, dijahit pada lengan kanan atas pakaian seragam PMR.

  1. Tanda Jenjang/Slayer/Sal.

· Dibuat dari kain warna Hijau (Mula), Biru (Madya), Kuning (Wira).

· Bentuk segitiga sama kaki.

Dipakai sebagai tanda pengenal jenjang pada leher/dikalungkan dileher.

  1. Tanda Tingkatan.

Kain berbentuk segitiga sama kaki, warna dasar sesuai jenjang dengan tulisan hitam

· Tingkat Dasar : A

· Tingkat Menengah : B

· Tingkat Utama : C

Dipakai sebagai tanda pengenal tingkat dasar, menengah,atau utama di lengan kanan pada pakaian seragam PMR.

  1. Topi.

· Dibuat dari kain katun berwarna biru dongker.

· Bentuk topi pada lidah bertuliskan Palang Merah Remaja setengah lingkar, didepan terdapat gambar logo Palang Merah dilingkari Melati.

Dipakai sebagai tanda pengenal PMR dan juga sebagai penutup kepala apabila berada diluar ruangan pada saat latihan atau kegiatan.

KEANGGOTAAN DAN KEGIATAN PMR

1. Keanggotaan PMR

  1. Syarat menjadi Anggota

· Warga Negara Republik Indonesia.

· Berusia antara 7-21 tahun/belum nikah/seusia siswa SD-SMA.

· Dapat membaca dan menulis.

· Atas dasar kemauan sendiri.

· Mendapat persetujuan Orang tua/wali.

· Sebelum menjadi anggota penuh, bersedia mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dasar Kepalangmerahan.

· Permintaan menjadi anggota disampaikan kepada pengurus PMI Cabang setempat, melalui Pembina PMR masing-masing.

· Setelah dilantik menjadi anggota penuh, bersedia melaksanakan tugas-tugas kepalangmerahan.

  1. Penyebab keanggotaan berakhir

· Minta berhenti.

· Meninggal dunia.

· Diberhentikan karena melakukan perbuatan yang jelas-jelas merugikan nama dan kedudukan PMR khususnya dan PMI pada umumnya.

  1. Hak dan Kewajiban

Hak

· Setiap anggota PMR berhak untuk aktif di dalam wadah PMR.

· Setiap anggota PMR PMI berhak memperoleh pembinaan umum maupun pembinaan teknis berupa pendidikan dan latihan dari pengurus PMI.

· Setiap anggota PMR berhak memperoleh Kartu Tanda Anggota (KTA) dan mengenakan atribut PMR.

· Setelah menyelesaikan dan berhasil dalam Pendidikan Dasar anggota PMR berhak memperoleh Sartifikat.

· Setiap anggota PMR PMI berhak memperoleh kesempatan mengembangkan dirinya di dalam kerangka kebijaksanaan umum PMI.

Kewajiban

· Setiap anggota PMR PMI wajib melaksanakan tugas organisasi melalui wadah PMR termasuk membayar iuran untuk pembinaan PMR yang ditetapkan berdasarkan peraturan.

· Setiap anggota PMR wajib mematuhi peraturan yang dikeluarkan pengurus PMI.

· Setiap anggota PMR wajib menjaga nama baik Palang Merah Indonesia.

· Setiap anggota PMR wajib mengembangkan dan memupuk jiwa kemanusian di dalam setiap perbuatannya.

· Setiap anggota PMR wajib melatih diri untuk mengembangkan keterampilan teknis menurut bidangnya.

· Setiap anggota PMR wajib memupuk kesadaran untuk setiap saat siap membantu orang lain dengan tujuan kemanusiaan yang luhur.

2. Kegiatan PMR

Tugas dan Kewajiban

a. PMR Mula.

· Berbakti kepada Masyarakat.

Ø Dimulai di dalam lingkungan rumah tempat tinggal sendiri misalnya membantu meringankan pekerjaan orang tua.

Ø Di lingkungan sekolah berupa menjaga kebersihan sekolahnya, menolong teman yang sakit.

Ø Sebagai kegiatan keluar, PMR melihat sendiri penderitaan yang sedang dialami oleh remaja lain dan atas dasar pengalaman ini PMR Mula menyelenggarakan berbagai kegiatan yang ditujukan untuk membantu meringankan penderitaan dan menghibur mereka.

Ø Kegiatan serupa dapat dilaksanakan pada hari libur seperti mengadakan ajangsana ke Panti Asuhan Yatim Piatu, rumah penampungan orang tua/jompo.

· Mempertinggi keterampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan.

PMR mempraktekkan tentang kebersihan dan kesehatan pribadi dalam lingkungan terbatas.

· Mempererat persahabatan Nasional dan Internasional.

Ø PMR mendidik anggotanya untuk hidup rukun dan damai. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pengertian yang dalam dan luas tentang adat istiadat dan tingkah laku anak-anak di daerah-daerah Indonesia dan Negara lain.

Ø Untuk mempererat persahabatan dan memupuk persaudaraan antar remaja perlu diselenggarakan surat-menyurat atau pertukaran album dengan sesama anggota PMR baik di dalam maupun di luar negeri.

Ø Anjangsana antar PMR Cabang dan Daerah.

b. PMR Madya.

· Berbakti kepada Masyarakat.

Ø Dimulai di dalam lingkungan rumah tempat tinggal sendiri misalnya membantu meringankan pekerjaan orang tua.

Ø Di lingkungan sekolah berupa menjaga kebersihan sekolahnya, menolong teman yang sakit.

Ø Sebagai kegiatan keluar, PMR melihat sendiri penderitaan yang sedang dialami oleh remaja lain dan atas dasar pengalaman ini PMR Mula menyelenggarakan berbagai kegiatan yang ditujukan untuk membantu meringankan penderitaan dan menghibur mereka.

Ø Turut membantu dalam kegiatan Penanggulangan Bencana sesuai dengan tingkat kemampuan,seperti PP, Dapur Umum, dll.

· Mempertinggi keterampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan.

Ø PMR memperaktekan tentang kebersihan dan kesehatan pribadi dalam lingkungan terbatas.

Ø Membrantas serangga pembawa penyakit, membersihkan ruangan dalam rumah, halaman sekolah masing-masing dan peningkatan Gizi.

Ø Melaksanakan kegiatan UKS dan atau mendirikan Pos PP dilingkungan masing-masing.

Ø Membantu penyelenggaraan Posyandu.

· Mempererat persahabatan Nasional dan Internasional.

Ø PMR mendidik anggotanya untuk hidup rukun dan damai. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pengertian yang dalam dan luas tentang adat istiadat dan tingkah laku anak-anak di daerah-daerah Indonesia dan Negara lain.

Ø Untuk mempererat persahabatan dan memupuk persaudaraan antar remaja perlu diselenggarakan surat-menyurat atau pertukaran album dengan sesama anggota PMR baik di dalam maupun di luar negeri.

Ø Anjangsana antar PMR Cabang dan Daerah.

Ø Anjangsana antar PMR Negara-negara lain.

Ø Diikutsertakan dalan menyebarluaskan Prinsip-prinsip dasar gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional dan Hukum Prikemanusiaan Internasional.

c. PMR Wira.

· Berbakti kepada Masyarakat.

Ø Dimulai di dalam lingkungan rumah tempat tinggal sendiri misalnya membantu meringankan pekerjaan orang tua.

Ø Di lingkungan sekolah berupa menjaga kebersihan sekolahnya, menolong teman yang sakit.

Ø Diikutsertakan secara aktif dalam upaya Transfusi Darah.

Ø Diikutsertakan dalam penanggulangan kenakalan remaja antara lain penyalahgunaan Obat terlarang.

Ø Membantu KSR dalam Penanggulangan Bencana

· Mempertinggi keterampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan.

Ø PMR memperaktekan tentang kebersihan dan kesehatan pribadi dalam lingkungan terbatas.

Ø Membrantas serangga pembawa penyakit, membersihkan ruangan dalam rumah, halaman sekolah masing-masing dan peningkatan Gizi.

Ø Melaksanakan kegiatan UKS dan atau mendirikan Pos PP dilingkungan masing-masing.

Ø Membantu penyelenggaraan Posyandu.

Ø Ikut serta dalam motivator memberikan penyuluhan untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan Ketahanan Masyarakat Desa.

Ø Sebagai penyuluh bagi kelompoknya dalam hal masalah kesehatan remaja.

Ø Dapat menciptakan bentuk media penerangan dengan berbagai media.

· Mempererat persahabatan Nasional dan Internasional.

Ø PMR mendidik anggotanya untuk hidup rukun dan damai. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pengertian yang dalam dan luas tentang adat istiadat dan tingkah laku anak-anak di daerah-daerah Indonesia dan Negara lain.

Ø Untuk mempererat persahabatan dan memupuk persaudaraan antar remaja perlu diselenggarakan surat-menyurat atau pertukaran album dengan sesama anggota PMR baik di dalam maupun di luar negeri.

Ø Anjangsana antar PMR Cabang dan Daerah.

Ø Anjangsana antar PMR Negara-negara lain.

Ø Diikutsertakan dalan menyebarluaskan Prinsip-prinsip dasar gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional dan Hukum Prikemanusiaan Internasional.

Ø Meningkatkan rasa Kesetiakawanan Sosial.

HUBUNGAN PMR DENGAN PMI

1. Hubungan PMR dengan Federasi

Di dalam Struktur Organisasi Sekretariat Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, masalah Palang Merah Remaja ditangani oleh Youth Department, yang berkewajiban antara lain :

  1. Memberikan dukungan kepada Perhimpunan Palang Merah Nasional mengenai organisasi dan pengembangan PMR.
  2. Mengkordinir pertukaran program, ide, narasumber antar Perhimpunan Palang Merah Nasional.
  3. Mengorganisir pertemuan internasional untuk mengajak remaja kelompok dewasa untuk berkerjasama dengan kelompok remaja, mempertemukan ide pengalaman.

2. Di dalam Struktur Organisasi Markas Besar PMI, masalah PMR dikelola oleh divisi Pendidikan dan Latihan, berkewajiban :

  1. Menyusun kebijakan untuk meningkatkan kualitas keanggotaan PMR dan kelengkapan identitasnya.
  2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan pelatih PMR Tingkat Nasional.
  3. Membina dan mengembangkan kualitas PMR.
  4. Mempersiapkan dan menyebarluaskan pedoman pendidikan dan pelatihan PMR.
  5. Memberikan bimbingan, pembinaan dan pengarahan serta evaluasi hasil pendidikan dan pelatihan.
  6. Mengadakan pendataan anggota PMR, pelatih dan Pembina.
  7. Menyusun kebijakan kegiatan PMR, serta menyelenggarakan kegiatan Tingkat Nasional.

3. Di dalam Struktur Organisasi Markas Daerah PMI, masalah PMR dikelola oleh Bidang Pendidikan dan Latihan, berkewajiban :

  1. menyusun kebijakan untuk meningkatkan kualitas keanggotaan PMR dan kelengkapan identitasnya.
  2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan pelatih PMR Tingkat Daerah.
  3. Membina dan mengembangkan kualitas PMR.
  4. Mempersiapkan dan menyebarluaskan pedoman pendidikan dan pelatihan PMR.
  5. Memberikan bimbingan, pembinaan dan pengarahan serta evaluasi hasil pendidikan dan pelatihan.
  6. Mengadakan pendataan anggota PMR, pelatih dan Pembina.
  7. Menyusun strategi kegiatan PMR diwilayah kerja, serta menyelenggarakan kegiatan Tingkat Daerah.

4. Di dalam Struktur Organisasi Markas Cabang PMI, masalah PMR dikelola oleh seksi Pendidikan dan Latihan, berkewajiban :

a. menyusun kebijakan untuk meningkatkan kualitas keanggotaan PMR dan kelengkapan identitasnya.

b. Mengajukan calon peserta Pendidikan dan Pelatihan pelatih PMR Tingkat Nasional.

c. Membina dan mengembangkan kualitas PMR.

d. Mempersiapkan dan menyebarluaskan pedoman pendidikan dan pelatihan PMR.

e. Memberikan bimbingan, pembinaan dan pengarahan serta evaluasi hasil pendidikan dan pelatihan.

f. Pengurus PMI Cabang secara Operasional berkewajiban dan bertanggungjawab penuh atas pengelolaan Organisasi PMR di daerahnya, dan bertindak selaku pimpinan tertinggi di Cabang yang bersangkutan.

g. Sesuai dengan Struktur Organisasi Markas Besar PMR di Cabang pun merupakan bagian dari kegiatan Cabang. Dana yang diperlukan bagi PMR diserahkan pada kebijaksanaan Cabang, dalam rangka penyebarluasan cita-cita Palang Merah. Cabang berkewajiban untuk mengupayakan terbentuknya PMR di Daerahnya masing-masing.

h. Untuk dapat melancarkan kegiatan, PMI Cabang dapat berkerjasama dengan para tokoh dari kalangan/lembaga dan Organisasi kepemudaan untuk dapat memberikan nasehat, bimbingn dan motivasi, serta mensukseskan pembinaan dan pengembangan PMR.